Halaman

16 September 2012

Keputusan ..

Apakah hal yang paling menakutkan yang dalam hidup saya? ...
mengambil sebuah keputusan yang menentukan jalan masa depan saya.
SAYA HARUS PERGI DIUTUS SEBAGAI HAMBA TUHAN ke daerah dimana saya akan ditempatkan.
Sadar akan ketakutan yang tidak akan pernah pergi walau seberusaha apapun saya mencoba melarikan diri, saya memutuskan untuk menjalankan esok.
Ya.. beban berat bagi saya jika harus jauh dari keluarga saya. 4 tahun tinggal terpisah dengan keluarga saat kuliah dan akhirnya bersatu lagi dengan keluarga selama satu tahun belakangan ini membuat saya sangat ragu dan merasa sangat sedih untuk meninggalkan mereka. Inilah hal terberat yang saya miliki saat ini.
Namun, jika saya tak berani melangkah saat ini, yaitu pekan depan, mungkin hal berharga yang paling tersembunyi akan saya lewatkan begitu saja. Saya yakin Tuhan memilki rencana indah untuk hidup saya. Dan semua rencanaNya memiliki waktu yang tepat untuk setiap eksekusinya.
Pasti akan jadi lain cerita jika saya terus menerus mundur dan merasa takut untuk melangkah. Jika Tuhan menetapkan dan memanggil saya untuk menjadi alatNya. Saya yakin dia akan membukakan pintu demi pintu dimana saya akan sepenuhnya berkembang dan sesempurna mungkin menghidupkan karya TanganNya dalam pelayanan saya.
Beruntung saya memilki sahabat, teman yang secara langsung terus mengingatkan saya untuk tidak ragu dalam mengambil keputusan. “Kamu harus berani ta, Penyakit dan segala halangan yang manusia buat, ga akan bisa menghalangi rencana Allah”. Itu adalah kalimat paling menyakitkan dan merobek sanubari saya untuk kembali terbakar dalam arah panggilan yang benar.  Hal ini juga yang menjadikan saya berpredikat pengecut. Hanya jika saya munafik, saya akan akan dengan mudah berkata bahwa itu adalah hal manusiawi. Rasa takut, ragu- ragu... lumrah.
Kemunafikan tak akan pernah mendapat tempat di sisi Allah. Saya ‘mau’ tempat itu. Maka saya akan membuang jauh- jauh kemunafikan dan rasa pembelaan diri yang besar dalam hidup saya. takut di awal langkah adalah awal bagi keterpurukan.
Ketika menulis artikel ini, saya berharap entah siapapun yang membaca dapat menarik makna yang bukan saja membuat saya terbangun namun juga membuat anda terbangun dan menyadari arti penting langkah pertama dalam menentukan jalan masa depan anda.
Jika banyak orang menggemari kalimat “ Hidup itu pilihan”, bagi saya secara pribadi “Hidup itu adalah keputusan.. keputusan untuk tidak memilih namun menjalankan dan memberanikan diri untuk mengembangkan apa yang menjadi kapasitas pribadi “.
Dan pada akhirnya saya dengan yakin dan penuh iman percaya akan terus mengatakan SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DIDALAM DIA YANG MEMBERIKAN KEKUATAN PADAKU. AMIEN
IMANUEL.... Tuhan Beserta Kita !


Suatu fakta hati oleh Bernadetta Robertha/2012/www.tfole.blogspot.com