Sebuah inspirasi hidup oleh Bernadetta Robertha Fole/2012/www.tfole.blogspot.com
Menyempatkan diri untuk berkutat kembali didepan komputer jinjing yang
saya miliki membuat pikiran kembali mencoba menginventasikan ide- ide dalam
sebuah tulisan. Walau tak sehebat para penulis handal, saya mencoba menulis
sesuatu yang patut untuk disampaikan.
Saya terus membayangkan akan jadi seperti apa
saya dimata orang- orang. 5 tahun, 7
tahun , 10 tahun yang akan datang, apakah saya akan bisa jadi orang hebat?
Dengan sedikit tersenyum dan mengingat- ingat
kembali pernyataan teman- teman saya dahulu ketika saya masih duduk dibangku
kuliah. “Kamu orang yang berpikir idealis” .
Saat itu saya binggung dan bertanya pada diri
sendiri apakah memang seperti itukah diri saya?
Sejurus kemudian saya merenungkan bahwa hari-
hari ini saya mendapatkan banyak pengalaman berharga yang membuat saya kemudian
dengan senang hati ‘mengiyakan’ pernyataan para teman saat itu. Dan tentu pasti
dengan setiap kekurangan yang ada didalamnya.
Untuk menjadi orang yang idealis sangatlah
tidak mudah, akan ada banyak kontra dibanding pro. Ada lebih banyak cemooh
daripada pujian. Tapi saya belajar dari itu semua. Sikap yang baik adalah
mempertahankan uniknya dirimu. Itulah saya.
Bagi kebanyakan orang untuk menjadi idealis
sejatinya harus siap dengan resiko. Itu tadi... cemooh, kontra dan hal buruk
lainnya. Hal paling baiknya adalah ‘prinsip’ seorang idealis tidak akan
terpengaruh dengan mudah. Dan itulah yang dibutuhkan insan ciptaan Tuhan untuk
tetap berdiri bertahan pada patok awal dimana ia ditempatkan.
Pengalaman pribadi ini bisa jadi suatu analogi
untuk kita sebagai manusia untuk berani berpikir dan bertindak sebagai seorang
yang idealis. Setidaknya idealis dalam merepresentasikan sikap dan Firman Allah
yang berprinsip mutlak akan setiap kandungannya. Tak goyah dan tak akan goyah
walau ada resiko besar.
Sulit memang menjadi seorang yang idealis
didalam Tuhan. resikonya akan lebih besar. Lebih besar dari apa yang pernah
dibayangkan manusia sebelumnya.
Tapi Allah akan tetap memampukan anak-
anakNya.
Jadi
teringat kembali bahwa Ada suatu buku yang luar biasa bagi para idealis Allah,
yaitu KUASA DOA karya Mahesh Cavda. Judul besar ini sudah mewakili apa yang
tertulis kemudian di balik sampulnya.
Ya.. intisari terbesar dari pertahanan diri
untuk jadi seorang idealis Allah sejati.
Kuasa Doa, air mata, lutut yang bertelut dan pikiran yang ‘menuju’ Allah akan membuat siapapun yang
melakukannya akan KUAT.
Pribadi saya tak berani menganalogikan KUAT.
KUAT adalah KUAT dan digambarkan dengan KUAT. jika bersinonim mungkin saya akan
sedikit berani.
KUAT : TANGGUH
KUAT : ANTI PECAH
KUAT : ANTI KARAT
Terlalu banyak sinonim. Namun KUAT adalah KUAT.
Pada akhirnya kata hebat pada konteks masa
depan saya adalah mampu menjadi seorang yang KUAT di dalam Tuhan. konteks apapun dan bagaimanapun
anda dan saya harus dapat bertahan merenungkan dan merepresentasikan Allah di
dalam hidup ini.
Seorang idealis Allah haruslah mengupayakan
suatu korelasi berkelas dengan ‘Firman yang Hidup’. Allah tetap Allah. Manusia
tetaplah Manusia. Namun upaya adalah mutlak. Bertahan dengan upaya yang gigih menghasilkan iman yang KUAT.
Biarlah ini menjadi suatu tulisan yang
memberkati saudara. Imanuel !